Archive for 21 April 2011

Manusia dan Cinta Kasih

  1. Pengertian Cinta kasih

Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaansuka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.

Cinta tingkatan terendah adalah cinta yang paling keji, hina dan merusak kemanusiaan. Karena itu adalah cinta rendahan. Bentuknya beraneka ragam misalnya:

  1. Cinta kepada thagut. Thagut adalah syetan, atau sesuatu yang disembah selain Tuhan. Dalam surat Al baqarah, Allah berfirman:

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tanding-tanding Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.

  1. Cinta berdasarkan hawa nafsu.
  2. Cinta yang lebih mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan tempat tinggal.

Hikmah cinta adalah sangat besar. Hanya orang yang telah diberi kefahaman dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang mampu merenungkannya. Diantaranya adalah:

  1. Sesungguhnya cinta itu adalah merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia, karena setiap cinta akan mengalami berbagai macam rintangan.
  2. Bahwa fenomena cinta yang melekat di dalam jiwa manusia nerupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan kehidupan lingkungan.
  3. Bahwa fenomena cinta merupakan faktor utama didalam kelanjutan hidup manusia, dalam kenal-mengenal antar mereka.
  4. Fenomena cinta, jika diperhatikan merupakan pengikat yang paling kuat di dalam hubungan antar anggota keluarga, kerukunan bermasyarakat, mengasihi sesama makhluk hidup, menegakkan keamanan, ketentraman, dan keselamatan di segala penjuru bumi.
  1.  Cinta Menurut Ajaran Agama

–          Cinta diri, erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri.

–          Cinta kepada sesama manusia, agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya.

–          Cinta seksual, cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual.

–          Cinta kebapakan, mengingat bahwa antara ayah dan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologi.

–          Cinta kepada Allah, Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan Kerinduannya  kepada-Nya.

–          Cinta kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah.

  1. Kasih Sayang

Pengertian Kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Adanya kasih sayang ini mempengaruhi si anak dalam masyarakat. Orang tua memberikan kasih sayangnya bermacam-macam demikian pula sebaliknya. Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan:

  1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif
  2. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif
  3. Orang tua bersifat pasif,si anak bersifat pasif
  4. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
  1. Kemesraan

Kemesraan berasal dari kata mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antra pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.

  1. Pemujaan

Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi Ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

  1. Belas kasihan

Cinta sesama ini dipergunakan istilah belas kasihan, karena cinta disini bukan karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaannya. Mungkin tua, sakit-sakitan, yatim, yatim piatu, penyakit yang dideritanya, dsb.

  1. Cinta kasih erotis

Cinta kasih erotis adalah kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat ekslusif,  bukan universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.